Gentapost.com – Warga negara Indonesia (WNI) yang tewas ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) bertambah menjadi dua orang.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu membenarkan kabar duka ini.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), bahwasanya benar warga kita yang sebelumnya kritis, meninggal dunia pada Selasa sore,” kata Fanny yang dilansir dari Kompas.com, Kamis (6/2/2025).

Dia mengatakan, korban mengalami luka tembak di bagian punggung. Setelah dilakukan operasi, korban belum sadarkan diri karena kondisinya kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
Namun, korban kedua yang meninggal dunia ini belum diketahui identitas dan dari mana asalnya. “Identitas dan dari mana asal korban belum diketahui. Masih dicari,” sebut Fanny. Korban yang meninggal dunia dan tiga korban yang hidup, saat ini masih berada di Malaysia.
Terkait kepulangan, Fanny belum bisa memastikan waktunya. Sebab, dua orang korban masih dalam pemeriksaan untuk mengetahui kronogi kejadian yang sebenarnya. “Kita tunggu saja informasi dari Kemenlu,” pungkas Fanny. Sebelumnya, lima orang WNI pekerja migran Indonesia (PMI) diduga ilegal, ditembak APMM di Malaysia.
Dalam penembakan itu, satu orang korban bernama Basri (54), tewas. Sedangkan empat korban lainnya terluka. Korban tewas, warga Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Lima orang korban ini, tiga orang berasal dari Riau, dan 1 dari Aceh. Namun, satu korban lagi belum diketahui identitasnya.