ACEH BARAT – Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, menyampaikan pernyataan tegas terkait upaya sistematis yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang disebut sebagai mafia untuk menggagalkan program pemerintah daerah, termasuk sejak masa Pilkada hingga saat ini.
Dalam pernyataannya, Bupati Tarmizi menyoroti perjuangan Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, sebagai contoh pemimpin yang berani melawan mafia meskipun mendapat ancaman.
“Beliau dikenal pekerja keras, lurus, dan tidak mau bekerja sama dengan mafia. Tapi justru karena itu, beliau mendapat ancaman. Namun beliau tidak takut, karena rakyat bersamanya,” ujar Tarmizi.
Menurut Tarmizi, hal serupa juga tengah dialami oleh pemerintahannya. Ia menyebut adanya upaya sistematis untuk menjatuhkan dirinya dan tim, baik secara politik, ekonomi, maupun hukum.
“Mereka yang merasa terganggu bisnis gelapnya menggunakan segala cara untuk menggagalkan kami. Mulai dari masa Pilkada hingga sekarang, dengan fitnah, adu domba, dan strategi-strategi keji,” ungkapnPasca-Pilkada, lanjut Tarmizi, bukannya terjadi rekonsiliasi dan komunikasi, justru serangan terus berlanjut dengan modus yang sama, bahkan lebih intens.
“Mereka takut kehilangan bisnis gelap dan takut dosa-dosa mereka dalam perusahaan terbongkar,” tegasnya.
Tarmizi juga mengungkap bahwa saat ini serangan semakin terorganisir, melalui media sosial, media cetak, dan media elektronik, untuk membunuh karakter dirinya dan memframing seolah-olah Bupati anti-investasi. “Ini murni balas dendam politik,” katanya.
Ia mengaku mendapat informasi bahwa pihak-pihak tersebut sedang mencari celah hukum untuk menjatuhkannya, termasuk rencana pelaporan ke Bareskrim Polri, seperti sebelumnya saat kampanye, di mana dirinya sempat dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi.