Lhokseumawe – Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. Dalam ajang CAD-CAM Competition 2025 yang berlangsung di Politeknik Negeri Indramayu, perwakilan dari PNL berhasil meraih Juara 2 Nasional Kategori CAD 3D Modelling dalam ajang National CAD-CAM Competition (NCC) 2025 setelah bersaing dengan puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi vokasi di Indonesia.
Kompetisi yang diselenggarakan pada tanggal 28-29 Juni 2025 ini merupakan ajang bergengsi tahunan yang menantang peserta untuk menunjukkan keahlian mereka dalam desain dan manufaktur berbasis perangkat lunak CAD dan CAM.
Mahasiswa bernama Ilham Surya, dari Program Studi Teknologi Rekayasa Manufaktur, berhasil menunjukkan kemampuan yang luar biasa, melalui serangkaian seleksi ketat dan penilaian teknis oleh dewan juri profesional, dan dibimbing oleh Bapak Bukhari, ST.,MCSE yang juga sekaligus kepala program studi Teknologi Rekayasa Manufaktur berhasil menyelesaikan tantangan desain 3D dengan inovatif, presisi tinggi, dan waktu yang efisien, sehingga mengantarkannya meraih posisi kedua terbaik nasional.
Ketua Jurusan Teknik Mesin PNL Hamdani, S.S.T., M.T dalam keterangannya menjelaskan Kompetisi ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa di bidang desain dan manufaktur berbasis teknologi CAD-CAM serta memperkuat kolaborasi antara pendidikan vokasi dan dunia industri.
“Kompetisi ini berlangsung dalam beberapa tahapan pada bulan juni 2025, Babak penyisihan berlangsung tanggal 11–12 Juni 2025 lalu babak Final digelar pada 23 – 24 Juni 2025 dan Awarding Ceremonial Best of The Best National CAD-CAM Competition 2025 berlangsung Tanggal 28-29 Juni 2025,” Jelasnya pada Selasa, (01/07/2025).
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Syukri, S.T., M.T turut mengapresiasi pencapaian tersebut, karena prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa PNL mampu bersaing secara nasional dalam bidang teknologi dan inovasi.
“Ke depan, kami akan terus mendukung mahasiswa dalam mengikuti berbagai ajang kompetisi, karena ini menjadi salah satu indikator nyata keberhasilan pendidikan vokasi,” Pungkas Syukri. [HumasPNL]