BENER MERIAH | GENTAPOST.COM — STIKes Payung Negeri Aceh Darussalam kembali mencatatkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Tiga orang dosennya berhasil lolos sebagai penerima pendanaan dalam Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Ketiga dosen tersebut yakni Evina Sari, S.Kep., MKM, Mawadhah Yusran, SST., MKM, dan Raodah, S.Gz., MKM, masing-masing lolos dengan proposal riset yang dinilai memiliki kontribusi besar terhadap isu kesehatan masyarakat.
Evina Sari mengusung penelitian berjudul “Analisis Faktor Determinan Stigma Masyarakat pada Penderita HIV/AIDS terhadap Terapi Antiretroviral (ART) Pasien di RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.”
Sementara itu, Mawadhah Yusran meneliti “Analisis Faktor Determinan yang Memengaruhi Diare, Berat Badan Lahir, dan ASI Eksklusif terhadap Risiko Kejadian Wasting pada Balita di Aceh.”
Sedangkan Raodah fokus pada “Pengembangan Media Edukasi PHBS Berbasis Kearifan Lokal untuk Pencegahan Stunting bagi Ibu Hamil.”
Pengumuman resmi keberhasilan ini tertuang dalam Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0419/C3/DT.05.00/2025 tertanggal 22 Mei 2025 dan surat DPPM Nomor 0070/C3/AL.04/2025 tanggal 23 Mei 2025, yang mencantumkan daftar nama penerima pendanaan dari seluruh Indonesia.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKes Payung Negeri Aceh Darussalam, Seri Warzukni, SKM., MKM., menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja keras, ketekunan, dan kolaborasi yang kuat antar dosen dan lembaga. “Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh DPPM kepada dosen kami. Ini menunjukkan bahwa kualitas riset di kampus kami semakin diakui secara nasional,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua STIKes Payung Negeri Aceh Darussalam, Zulfikar, SKM., MKM., yang mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. “Keberhasilan ini menjadi motivasi besar bagi seluruh sivitas akademika untuk terus melahirkan karya ilmiah yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Kami berharap, kegiatan penelitian dan pengabdian yang didanai ini dapat menghasilkan output yang mampu menjawab berbagai persoalan kesehatan di Aceh,” kata Zulfikar.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihak kampus akan terus memberikan dukungan penuh kepada para dosen dalam pengembangan riset dan inovasi, termasuk mendorong keterlibatan aktif dalam program-program nasional yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dosen penerima pendanaan direncanakan akan memulai pelaksanaan kegiatan sesuai panduan dari DPPM, dengan tetap mengutamakan asas kebermanfaatan, akuntabilitas, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.